Ermus Sihombing : Prabowo Seorang Jenderal, Tidak Mungkin Kalah Sebelum Berperang

Ermus Sihombing : Prabowo Seorang Jenderal, Tidak Mungkin Kalah Sebelum Berperang
Poros Pos. Emrus Sihombing, Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan yakin bahwa Prabowo Subianto akan menjadi play maker dan bertarung dengan Joko Widodo di Pilpres 2019 yang akan datang, Prabowo bukan king maker seperti ramai diperbincangkan belakangan ini.

“Prabowo seorang Jenderal yang tidak mungkin kalah sebelum berperang. Saya lihat rekam jejak beliau, karier militer dan politik beliau serta kesehariannya. Prabowo tokoh yang pantang mundur,” jelas Emrus kepada awak media massa di Jakarta.

Emrus mengemukakan bahwa Prabowo Subianto telah berhasil mendirikan, memimpin serta mengelola Partai Gerindra hingga menjadi tiga besar parpol dengan perolehan terbanyak di DPR.

Mengalahkan partai besar dan berpengalaman, PDI P dan Golkar. Bahkan Partai Demokrat dengan ketokohan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah dua periode menjadi Presiden. Gerindra mengumpulkan 14.760.371 (11,81 persen) suara atau 71 kursi (13 persen) kursi di parlemen.

Karena itulah, Emrus berpendapat Prabowo tidak akan menjadi king maker yang berpotensi membuat Gerindra terpuruk di Pemilu Legislatif tahun depan.

“Ketokohan Prabowo telah melekat dengan Gerindra, jadi kalau Prabowo tidak maju dan menyerahkan tiket calon presiden kepada orang lain, ini akan menurunkan elektabitas Geridra di Pileg yang akan datang” papar Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan itu.

Isu Prabowo akan menyerahkan mandat capres kepada tokoh lain mencuat saat sejumlah kader Gerindra mengatakan adanya sejumlah opsi capres-cawapres yang berpotensi menang di Pilpres 2019. Salah satu opsinya yaitu Prabowo menyerahkan mandat capres ke tokoh lain. Namun, tak disebutkan kepada siapa mandat capres itu diserahkan.

Namun, isu ini kemudian dibantah oleh Ketua Umum Partai Gerindra Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Dia mengatakan tidak ada yang menyarankan agar Prabowo jadi king maker. Meski demikian, Riza menilai wajar jika ada suara satu dua kader partai koalisi yang ingin Prabowo menyerahkan mandat capres ke tokoh lain.

Emrus menjelaskan, peluang Prabowo menang di Pilpres 2019 yang akan datang masih besar sebab elektabilitas Jokowi sebagai penantang masih kurang dari 50 persen. Tinggal bagaimana Prabowo dan koalisinya bisa memunculkan wakil yang bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo. Sekaligus Prabowo dan wakilnya nanti bisa menghadirkan program-program masuk akal yang bisa diterima masyarakat.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Tunggu Kuota Haji Bulukumba Memerlukan Waktu 28 Tahun

Casio Luncurkan Teknologi Keyboard Portabel Terbarunya