6.910 Santri Ikuti Tes Seleksi Beasiswa PBSB Berbasis Komputer
Poros Pos. Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan tes seleksi Program
Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) pada 14–17 Mei 2018. Tes dilakukan
berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).
Kasubdit Pendidikan Pesantren, Kemenag Basnang Said mengatakan, tes seleksi PBSB kali ini diikuti 6.910 santri. Pendaftaran dilakukan secara online atau dalam jaringan.
“Kami telah memvalidasi 12.385 data santri yang mendaftar dari 1.077 pondok pesantren. Validasi dilakukan berdasarkan ranking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh Alquran, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” papar Basnang di Jakarta, Jumat 11 Mei 2018.
Untuk ikut CBT PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online-nya yang bisa di-download melalui akun masing-masing. Berkas dimaksud yaitu: 1) Formulir pendaftaran yang telah ditandatangani pimpinan pesantren, wali santri, serta santri pendaftar; 2) Kartu tes seleksi CBT PBSB; 3) Surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani santri pendaftar.
“Saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa KTP atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah verifikasi data akhir,” kata Basnang.
CBT PBSB tanggal 14 Mei ini berlangsung di Kanwil Kemenag Provinsi. Tes ini diikuti para santri yang mendaftar di 13 perguruan tinggi mitra, yaitu UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 48 santri), UIN Bandung (25 santri), UIN Yogyakarta (40 santri), UIN Semarang (25 santri), UIN Malang (20 santri), UIN Surabaya (40 santri), UIN Makassar (10 santri), IPB Bogor (15 santri), ITS Surabaya (15 santri), UGM Yogyakarta (15 santri), Uncen Jayapura (10 santri), UPI Bandung (10 santri), UAI Jakarta (5 santri).
“Khusus untuk yang mendaftar di Unair Surabaya, CBT PBSB akan dilaksanakan pada 8 Juli 2018 mendatang. Tahun ini Unair mendapat 12 kuota penerimaan,” kata Basnang.
Tes CBT PBSB sendiri dibagi menjadi empat sessi: 1) Tes bahasa Arab dan Inggris serta kepesantrenan selama 60 menit; 2) Tes potensi akademik (70 menit); 3) Tes kemampuan bidang studi (120 menit), materi MIPA mencakup matematika IPA, fisika, kimia, dan biologi, materi IPS mencakup matematika IPS, ekonomi, sosiologi, dan geografi, materi keagamaan mencakup fiqih, tafsir, hadits, aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan Islam; 4) Tes tahfizh hanya bagi santri pendaftar pada UIN Malang (150 menit).
Hasil seleksi diumumkan secara online pada 4 Juni 2018. Santri yang dinyatakan lulus harus segera melengkapi pemberkasan pada Kanwil Kemenag Provinsi masing-masing untuk dilegalisir.
Mereka selanjutnya akan mengikuti matrikulasi sesuai jadwal yang ditetapkan perguruan tinggi mitra. “Santri harus aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Provinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan,” pungkas Basnang.
Berikut sebaran data jumlah pendaftar PBSB di masing-masing provinsi:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (254 santri)
2. Sumatera Utara (81 santri)
3. Sumatera Barat (336 santri)
4. Riau (98 santri)
5. Jambi (115 santri)
6. Sumatera Selatan (152 santri)
7. Bengkulu (73 santri)
8. Lampung (100 santri)
9. Kepulauan Bangka-Belitung (51 santri)
10. Kepulauan Riau (16 santri)
11. DKI Jakarta (162 santri)
12. Jawa Barat (727 santri)
13. Jawa Tengah (831 santri)
14. Daerah Istimewa Yogyakarta (239 santri)
15. Jawa Timur (2.144 santri)
16. Banten (202 santri)
17. Bali (60 santri)
18. Nusa Tenggara Barat (67 santri)
19. Nusa Tenggara Timur (17 santri)
20. Kalimantan Barat (143 santri)
21. Kalimantan Tengah (45 santri)
22. Kalimantan Selatan (75 santri)
23. Kalimantan Timur (53 santri)
24. Kalimantan Utara (4 santri)
25. Sulawesi Utara (34 santri)
26. Sulawesi Tengah (35 santri)
27. Sulawesi Selatan (487 santri)
28. Sulawesi Tenggara (45 santri)
29. Gorontalo (78 santri)
30. Sulawesi Barat (33 santri)
31. Maluku (25 santri)
32. Maluku Utara (49 santri)
33. Papua Barat (21 santri)
34. Papua (58 santri)
Kasubdit Pendidikan Pesantren, Kemenag Basnang Said mengatakan, tes seleksi PBSB kali ini diikuti 6.910 santri. Pendaftaran dilakukan secara online atau dalam jaringan.
“Kami telah memvalidasi 12.385 data santri yang mendaftar dari 1.077 pondok pesantren. Validasi dilakukan berdasarkan ranking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh Alquran, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” papar Basnang di Jakarta, Jumat 11 Mei 2018.
Untuk ikut CBT PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online-nya yang bisa di-download melalui akun masing-masing. Berkas dimaksud yaitu: 1) Formulir pendaftaran yang telah ditandatangani pimpinan pesantren, wali santri, serta santri pendaftar; 2) Kartu tes seleksi CBT PBSB; 3) Surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani santri pendaftar.
“Saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa KTP atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah verifikasi data akhir,” kata Basnang.
CBT PBSB tanggal 14 Mei ini berlangsung di Kanwil Kemenag Provinsi. Tes ini diikuti para santri yang mendaftar di 13 perguruan tinggi mitra, yaitu UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 48 santri), UIN Bandung (25 santri), UIN Yogyakarta (40 santri), UIN Semarang (25 santri), UIN Malang (20 santri), UIN Surabaya (40 santri), UIN Makassar (10 santri), IPB Bogor (15 santri), ITS Surabaya (15 santri), UGM Yogyakarta (15 santri), Uncen Jayapura (10 santri), UPI Bandung (10 santri), UAI Jakarta (5 santri).
“Khusus untuk yang mendaftar di Unair Surabaya, CBT PBSB akan dilaksanakan pada 8 Juli 2018 mendatang. Tahun ini Unair mendapat 12 kuota penerimaan,” kata Basnang.
Tes CBT PBSB sendiri dibagi menjadi empat sessi: 1) Tes bahasa Arab dan Inggris serta kepesantrenan selama 60 menit; 2) Tes potensi akademik (70 menit); 3) Tes kemampuan bidang studi (120 menit), materi MIPA mencakup matematika IPA, fisika, kimia, dan biologi, materi IPS mencakup matematika IPS, ekonomi, sosiologi, dan geografi, materi keagamaan mencakup fiqih, tafsir, hadits, aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan Islam; 4) Tes tahfizh hanya bagi santri pendaftar pada UIN Malang (150 menit).
Hasil seleksi diumumkan secara online pada 4 Juni 2018. Santri yang dinyatakan lulus harus segera melengkapi pemberkasan pada Kanwil Kemenag Provinsi masing-masing untuk dilegalisir.
Mereka selanjutnya akan mengikuti matrikulasi sesuai jadwal yang ditetapkan perguruan tinggi mitra. “Santri harus aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Provinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan,” pungkas Basnang.
Berikut sebaran data jumlah pendaftar PBSB di masing-masing provinsi:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (254 santri)
2. Sumatera Utara (81 santri)
3. Sumatera Barat (336 santri)
4. Riau (98 santri)
5. Jambi (115 santri)
6. Sumatera Selatan (152 santri)
7. Bengkulu (73 santri)
8. Lampung (100 santri)
9. Kepulauan Bangka-Belitung (51 santri)
10. Kepulauan Riau (16 santri)
11. DKI Jakarta (162 santri)
12. Jawa Barat (727 santri)
13. Jawa Tengah (831 santri)
14. Daerah Istimewa Yogyakarta (239 santri)
15. Jawa Timur (2.144 santri)
16. Banten (202 santri)
17. Bali (60 santri)
18. Nusa Tenggara Barat (67 santri)
19. Nusa Tenggara Timur (17 santri)
20. Kalimantan Barat (143 santri)
21. Kalimantan Tengah (45 santri)
22. Kalimantan Selatan (75 santri)
23. Kalimantan Timur (53 santri)
24. Kalimantan Utara (4 santri)
25. Sulawesi Utara (34 santri)
26. Sulawesi Tengah (35 santri)
27. Sulawesi Selatan (487 santri)
28. Sulawesi Tenggara (45 santri)
29. Gorontalo (78 santri)
30. Sulawesi Barat (33 santri)
31. Maluku (25 santri)
32. Maluku Utara (49 santri)
33. Papua Barat (21 santri)
34. Papua (58 santri)
Comments
Post a Comment